Senin, 02 Desember 2013

Syarat Ideal Senapan PCP

Syarat Ideal Senapan PCP

Oleh: Bungben 

Saya perlu memposting tulisan ini. Selain untuk mengurangi memori saya dari puluhan artikel tentang Senapan yang saya baca via internet, tulisan ini juga saya harapkan dapat membantu rekan-rekan menimbang secara lebih obyektif dan rasional sebelum membeli sebuah senapan PCP.

Faktor Safety
Senapan PCP adalah sebuah senapan yang mematikan. Mematikan untuk binatang buruan dan (dapat pula) mematikan untuk penggunanya. Mengapa demikian? Karena tekanan angin yang tersimpan di dalam tabung senapan itu memiliki kekuatan hampir 100 kali tekanan sebuah ban mobil keluarga. Jika tekanan sebuah ban mobil 30 Psi, maka tekanan udara pada sebuah tabung senapan PCP bisa 10 kalinya. Antara 2500 – 3000 Psi. Dan apabila daya ledak sebuah ban mobil dapat membuat tumbang sebuah mobil seberat 1,5 Ton, lalu apa yang terjadi jika tekanan sebesar 100 kali ban mobil meledak di depan kita? Haduh amit-amitlah.

Saya perlu sampaikan tentang gambaran yang ‘mengerikan’ itu karena saya pernah berada tepat di samping tabung kompressor ban mobil bertekanan (mungkin) 300 psi atau 10 kali tekanan ban mobil. Teramat ngeri mengingat kejadian itu. Pecahan tabung itu dapat mematahkan 3 buah kaki meja sekaligus dan menmbus semen batako setebal 10 cm. Dan daya ledaknya membuat dek ruangan sebesar 3 x 6 ambruk seketika. Sedangkan suaranya dapat terdengar hingga radius 200 m2. Ampunn dah. Oleh karenanya faktor keamanan menjadi pertimbangan utama bagi kita untuk membeli senapan PCP.

Untuk menjamin keamanan kita, tabung senapan haruslah memiliki syarat kekuatan ideal. Ia harus terbuat dari bahan yang berkualitas yang tak mudah berkarat. Bahan yang biasa digunakan oleh gunsmith biasanya terbuat dari 3 jenis, yaitu tabung baja (steel), tabung aluminium (dural), serta titanium. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari segi berat, tentu saja tabung baja lebih berat dibandingkan tabung aluminium dan tabung titanium. Dari segi harga yang dural lebih mahal dibandingkan tabung baja. Dari segi ketahanan tabung aluminum lebih tahan karat (korosi) dibandingkan tabung baja. Sedangkan yang terbaik adalah tabung titanium, namun harganya bisa selangit.

Terlepas dari itu semuam saran saya gunakan tabung dural dengan ketebalan minimal 5 mm, serta tabung steel dengan ketebalan minimal 3mm. Dan apapun tabung yang anda pilih sebaiknya pastikan bahwa tabung yang digunakan adalah tabung baru, bukan tabung bekas yang direkondisi. Demi keamanan tanyakan kepada gunsmith berapa milimeter ketebalan tabung tersebut dan apakah ia tabung tak bersambung (seamless) atau tabung bersambung. Jika bersambung Anda harus ekstra hati-hati, karena kutalitas bahan las untuk penyambung rentan mengalami persoalan.

Faktor Akurasi
Bagian utama dari sebuah senapan yang terkait langsung dengan akurasi adalah laras. Terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan seperti bahan laras, yaitu ulir laras dan kerapihan ulir, diameter laras, panjang laras, serta metode pembuatan laras.

Untuk bahan pembuat laras terdapat dua jenis yang biasa digunakan, dari baja serta dari tembaga. Laras yang terbuat dari baja tentu lebih berat dibandingkan laras yang terbuat dari tembaga. Dari segi daya tahan, kedua bahan ini relatif. Laras baja lebih rentan berkarat jika kita malas merawatnya. Sedangkan laras tembaga jauh lebih tahan korosi dibandingkan laras baja. Namun ulir pada laras tembaga lebih cepat aus saat bergesekan dengan mimis timah dibandingkan dengan laras dari baja.

Untuk senapan PCP, hampir semua kini menggunakan laras baja.. Sedangkan laras tembaga lebih banyak dipasangkan untuk senapan pompa. Hal ini mungkin ada pertimbangan khusus dari para gunsmith. Bisa jadi faktor daya tahan terhadap gesekan dan tekanan mimis timah yang menjadi pertimbangan utamanya.

Terkait dengan ulir laras, kita harus betul-betul teliti sebelum membeli sebuah senapan. Walaupun terdapat berbagai jenis ulir (ulir 6,8,12). Namun jenis ulir tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada akurasi untuk jarak tembak normal (20 -50 meter). Kecuali untuk tembakan long range di atas 50 meter.

Yang perlu diperhatikan adalah kerapihan dari pembuatan ulir. Ulir yang baik harus tampak mengkilat, serta tak ada cacat (walau sedikitpun). Cara melihatnya dapat dengan cara mengarahkan ujung laras ke sinar lampu lalu mengintip ujungnya. Dengan demikian kita dapat melihat apakah ulir laras tampak mengkilat atau justru terdapat cacat seperti karat misalnya.

Agar lebih obyektif para penembak biasanya akan menguji kerapihan ulir laras dengan cara memasukan mimis peluru lalu menembakannya ke kain yang tebal atau air dalam bak, lalu mengamati bekas ulir yang melekat pada peluru tersebut. Jika jarak antara bekas tekanan ulir konsisten, dan mimis tidak berubah bentuk menjadi gepeng ke samping, berarti larasnya ideal. Untuk lebih meyakinkan lagi, ujilah laras dengan menembakan beberapa puluh kali pada satu sasaran. Amati jarak jatuhnya peluru (grouping). Jika ia jatuh serampangan, berarti laras tersebut tidak baik kualitasnya. Namun apabila peluru jatuh dalam posisi yang berdekatan berarti semakin baik larasnya. Memang sangat sulit memiliki laras yang dapat menembus satu titik target secara konsisten. Kalupun ada, harganya bisa selangit.

Ada masalah juga dalam konteks pengujian laras jika kita membeli senapan di toko olah raga. Pengujian laras akan mengalami banyak kesulitan. Selain pemilik toko akan keberatan jika kita menguji kualitas laras dengan berbagai metode tersebut, toko-toko penjual senapan anginpun biasanya tidak memiliki ruangan yang cukup untuk menguji tembakan pada target. Beberapa toko di Pasar Baru Jakarta, misalnya menyediakan ruangan khusus untuk melakukan uji tembak . Namun tetap saja ada keterbatasan, karena jarak sasaran sangatlah terbatas, berkisar antara 3 – 5 meter. Pengujian akurasi untuk jarak target sependek itu tak akan memberikan jaminan atas kualitas laras.

Yang ideal dalam pengujian laras dengan cara uji tembak  dilakukan  dalam berbagai jarak tembak. Jarak 5 meter, tembakan beberapa kali dan lihat konsistensinya. Lalu jarak 10 meter, 15 meter, 20 meter, hingga longe range, 50 meter up. Laras yang berkualitas memiliki akurasi yang konsisten dalam jarak tembak yang berbeda.

Jika kita melakukan uji tembak untuk melihat kualitas laras, saran saya pastikan bahwa Anda mengujinya pada tekanan yang sama. Karena senapan PCP lokal sebagian besar memiliki kharakter yang tidak konsisten pada setiap perubahan tekanan angin.

Kharakter Power
Dari berbagai diskusi dengan Bang Qois, salah seorang  sniper yang juga seorang 'dokter senapan' di Kota Pontianak, saya menyimpulkan bahwa ada hubungan antara tekanan angin dan tingkat akurasi senapan. Semakin turun tekanan angin maka akan semakin rendah jarak tempuh peluru. Akibatnya jatuhnya peluru akan lebih rendah dari sasaran.

Masukan dari Bang Qois, hal ini bisa diatasi dengan mengenal kharakter power senapan kita. Sediakan waktu beberapa jam untuk menembak sasaran tak bergerak dari tekanan paling tinggi, 2500 psi misalnya. Hingga ke 500 Psi. Setiap senapan biasanya memiliki kharakter yang berbeda-beda. Bahkan pengrajin/ pabrikan yang sama pun tidak menjamin kesamaan kharakter power senapan buatannya.

Jika kita telah mengenali kharakter power senapan kita, kita tidak perlu lagi sibuk-sibuk menyeletel teleskop setiap perubahan tekanan. Cukup dengan mengangkat senapan beberapa mm dari target saja. Yang jadi masalah adalah ketika antara power dan jatuhnya peluru tidak dalam posisi atas bawah, tetapi ke kanan dan kekiri secara tidak konsisten.

Karena hal ini bisa jadi ada faktor lain yang mempengaruhinya. Untuk masalah yang seperti ini saya tak berani mengulasnya, karena tak punya informasi yang memadai.

Jenis peluru yang digunakan
Peluru yang digunakan ternyata memiliki pengaruh yang besar terhadap akurasi senapan. Ada hubungan antara berat peluru yang digunakan dengan kharakter power senapan PCP kita. Ada hubungan pula antara bentuk kepala peluru dengan kharakter power dan jarak target buruan kita. Faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah belilah peluru yang dibuat oleh pabrik, peluru branded istilahnya. Karena biasanya pabrik-pabrik besar menerpakan quality controll yang ketat terhadap produknya. Sehingga resiko inkonsistensi dalam ukuran dan berat peluru bisa lebih minimal.

Kedua, perhatiakan berat peluru. Peluru yang paling berat yang populer beredar di pasaran aberkisar antara 7 - 10.65 gram. Peluru yang berat memiliki keunggulan dalam hal daya rusak. Namun kelemahannya adalah jarak tempuh. Namun semuanya tergantung pada kharakter power senapan PCP kita. Beberapa penembaj senio biasanya berbekalan 2 hingga 3 jenis peluru. Untuk berbagai keperluan. Beda jarak tempuh ganti peluru, beda tekanan angin ganti peluru, beda sasaran tembak ganti peluru.Untuk mempelajari lebih jauh tentang mimis senapan silahkan kunjungi http://pancanaka-airgun.blogspot.com

Agar bisa menekan biaya. Ada baiknya mencoba berbagai jenis peluru dengan membeli secara ketengan. Atau jika ingin lebih efisien dapat meminta beberapa jenis peluru dari rekan-rekan kita. Jika sudah mantap dengan pelurunya, baru beli dalam bentuk kalengan.


Dimensi  dan berat senapan
Bentuk atau dimensi senapan ditentukan oleh panjang dan ukuran laras, panjang dan ukuran tabung, serta model dan bahan popor senapan. Semua dimensi tersebut berhubungan erat dengan berat senapan kita. Hal ini sangat terkait dengan kenyamanan, keamanan dan rasa percaya diri saat kita turun berburu. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah postur tubuh, dan kenyamanan anda dalam memegang senapan. Masalah berat senapan sangatlah relatif. Bagi saya yang berpostur tinggi kurus akan terasa kewalahan menenteng senapan dengan berat lebih dari 4 Kg. Namun akan tidak bermasalah jika menenteng senapan dengan panjang laras hingga 65 cm. Namun bagi mereka yang berpostur tubuh rendah 150 cm misalnya tentu akan kewalahan menggendong senapan dengan laras 65 cm. Oleh karena itu postur dan kemampuan kita mengangkat beban berat senapan perlu dijadikan pertimbangan utama.

Dimensi dan berat senapan juga memiliki hubungan erat dengan gaya menembak kita. Ada penembak yang lebih senang menembak dengan style standing, ada juga yang tidak bisa menembak berdiri dan selalu mencari sandaran ketika mengunci sasaran. Bahkan ada pula yang memerlukan bipod atau monopod untuk membantu mereka dalam mengunci sasaran. Jika kita tipe penembak standing shoot, faktor berat senapan memiliki pengaruh yang besar. Makin berat makin besar resiko terjadinya shake saat mengunci sasaran. Namun, terlalu ringan juga akan dapat mengganggu kemantapan dalam proses pembidikan sasaran.

Faktor lain adalah faktor kemantapan. Beberapa penembak lebih nyaman memegang senapan dengan popor jenis klasik, namun ada pula yang lebih comfort dengan popor jenis thumbhole. Ada pula yang lebih nyaman menggunakan senapan dengan popor jenis bullpup yang lagi ngetrend belakangan ini. Agar tidak kecele, cobalah berbagai jenis popor milik teman kita atau senapan yang dipajang di toko-toko penjual senapan. Rasakan beratnya rasakan kemantapannya saat membidik sasaran dan  rasakan apakah anda merasa comfort memegang senapan tersebut.
Faktor terakhir adalah faktor model senapan. Beda model senapan beda dimensi dan berat. Laras 65 cm misalnya akan tampak pendek jika dipasangkan pada popor model bullpup dan akan menjadi lebih panjang jika dipasang pada popor jenis mouser atau klasik. Mencoba sebanyak mungkin model popor senapan sebelum membeli adalah  sebuah langkah yang bijaksana. Penambahan aksesoris dapat dilakukan demi keindahan dan kemantaban saat berburu, misalnya dengan menggunakan aksesoris sticker moasy oak yang bisa dilihat di sini 


Tips Mempersiapkan Senapan PCP Baru

Beberapa orang merasa kecewa dengan senapan pcp lokal yang baru dibeli. Permasalahannya tak jauh dari persoalan akurasi dan stabilitas power. 

Pak Rudy yang tinggal di Bali misalnya bercerita kepada saya via handphone tentang persoalan akurasi senapan PCP barunya. Ia mengeluhkan bahwa senapan yang baru dibelinya tak bisa nitik walaupun telah menyetting teleskop berkali-kali. Bahkan ia rela mengeluarkan dana yang besar untuk membeli laras import saking kehabisan akal menyelesaian persoalan tak kunjung akuratnya senapan yang ia beli. Bagaimana cara mempersiapkan senapan PCP baru kita?  Lanjutkan membaca


BEBERAPA ARTIKEL SAYA TERKAIT DENGAN POSTINGAN INI
1. Setelan Per, power dan akurasi senapan
2. Power dan akurasi senapan PCP
3. Pilah pilih Teleskop Senapan PCP
4. Memilih Mounting Teleskop
5. Uji coba teleskop marcool
6. Setting teleskop saat Berburu
7. Mempersiapkan Senapan PCP
8. Akurasi Senapan PCP
9. Membersihkan Laras Senapan
10. Zooming Teleskop dan akurasi senapan
Bagi rekan-rekan yang ingin membaca postingan tentang berburu tupai silahkan klik link di bawah ini:

Kumpulan Artikel Berburu Tupai

Senapan Second sudah teruji mau dilego nih...silahkan kunjungi klik di sini


Senapan Baru Siap Hunting, 
hanya satu pucuk, Buruan!


AHLI MODIFIKASI SENAPAN PCP
Tok Qois 0812 5715 411
BanRipin:  0896 9016 5568

5 komentar:

  1. Artikel yang bagus, saya hanya akan memberikan sedikit koreksi tentang bahan laras. pada artikel disebutkan bahwa bahan yang biasa untuk membuat laras adalah baja dan tembaga, yang benar baja dan kuningan, bukan tembaga.

    BalasHapus
  2. Rekomendasi bang, toko senapan agin yang “bagus” area pontianak alamatnya dimana ? Thnks

    BalasHapus
  3. Rekomendasi bang, toko senapan agin yang “bagus” area pontianak alamatnya dimana ? Thnks

    BalasHapus
  4. jelasin secara spesifik dan detail tentang jenis bahan tabung, ketebalan, maks pressure, serta rekomendasi trbaikmu gan...

    BalasHapus
  5. Berduka peristiwa ledakan tabung pcp di jambj

    BalasHapus