Minggu, 29 Maret 2015

Mbah Ipin Menikah

Mbah Ipin
Mbah Ipin atau Arifin Firdaus, bediller pemilik toko senapan angin di pontianak, sekaligus fungsionaris RBHClub Pontianak hari ini melangsungkan pernikahan. Ia menyunting Mery Anggraeni, asal Telok Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar. Pernikahan  dilaksanakan hari Ahad (29/4/2015), yang berlangsung khidmat.

Andre Chaniago, salah seorang pengurus RBHClub yang menghadiri pernikahan tersebut mengucapkan selamat kepada Mbah Ipin sehingga dapat melaksanakan pernikahan dengan lancar. Ia berharap agar penikahan ini memberikan kebahagiaan bagi kedua mempelai.
"Semoga dengan pernikahan ini mbah ipin dapat menggunakan larasnya dengan baik", ujar Andre sambil terkekeh.

Acara pernikahan uni berlangsung dengan asat melayu. Diiringi dengan pantun-pantun khas Melayu.

Oke Mbah, segenap bediler Kalimantan Barat mengucapkan selamat menempuh hidup baru semoga menjadi keluarga sakinah mawardah warahmah.
Maju terus "bedil" nya mbah, heheee.

Safety Harga Mati

Dalam artikel-artikel sebelumnya telah kita bahas tentang pentingnya faktor keamanan sebuah senapan PCP. Salah satunya dapat di baca disini

Bagi senapan-senapan PCP impor yang branded seperti HW, BSA, Benjamin, Daystate, dsb faktor safety sudah tak perlu diragukan lagi. Senapan-senapan impor itu diproduksi dalam sekala besar oleh pabrik-pabrik yang besar pula yang memiliki sistem quality control yang baik. Setiap senapan yang diproduksi tentu telah melalui proses pengujian yang panjang. Lagi pula pemerintah di negeri-negeri asal senjata tersebut tentu memberlakukan pengawasan ketat terhadap senapan-senapan yang diproduksi oleh pabrik-pabrik senapan tersebut. 

3 pucuk Senapan PCP Besutan Mbah Bejo
baru tiba di markas, siap di oprek
Berbeda halnya dengan di negeri kita. Senapan PCP karya anak negeri sebagian besar diproduksi oleh industri rumah tangga yang belum memiliki sistem quality control yang baik. Pemerintah juga belum memiliki sistem pengawasan khusus untuk turut serta mengawasi kualitas senapan yang diproduksi oleh pengrajin senapan itu.

Namun demikian tidak berarti senapan PCP lokal karya anak negeri tak memenuhi faktor safety. Tentu saja ada banyak pengrajin yang mengutamakan faktor safety tersebut. Namun, karena belum ada aturan pemerintah yang jelas, maka setiap pengrajin memiliki standar yang berbeda dalam mempertimbangkan faktor keamanan pada senapan yang mereka produksi. Standar yang berbeda itulah yang membuat para pengguna senapan menjadi sedikit bingung untuk mempertimbangkan faktor safety .

Sebagai penghobbi senapan, sebagian besar kita juga belum memiliki pengetahuan yang memadai untuk menilai keamanan dari sebuah senapan PCP lokal. Yang bisa kita lakukan adalah mengamati dedikasi seorang pengrajin, kemudian meminta pendapat dari sesama pengguna senapan terdahulu tentang kualitas senapan, serta membuktikan sendiri bahwa senapan itu memang tidak bermasalah selama bertahun-tahun lamanya.

Dengan metode tersebutlah maka rekan-rekan komunitas penembak yang tergabung dalam RBH Club telah sepakat untuk membeli senapan melalui satu pintu yaitu Mbah Ipin dan Tok Qois. Lalu secara bersama-sama anggota komunitas menentukan para pengrajin senapan nusantara yang dinilai memiliki produk-produk yang telah terbukti keamanannya selama bertahun-tahun. Kini hasil pengamatan itu telah berlangsung lebih dari 5 tahun. 

Hanya 2 pengrajin saja yang direkomendasikan yaitu Mbah Bejo yang memproduksi senapan FR, serta SGJ yang memproduksi senapan Chonta.

Senapan-senapan yang didatangi tersebut tidak langsung dipergunakan. Tapi dibongkar terlebih dahulu oleh Tok Qois dan Mbah Ripin, diteliti keamanan tabung hingga ke bagian dalam, termasuk drat-drat pada bagian tabung,dsb. Setelah memastikan tabung bagian dalam kondisi baik, barulah senapan dimodifikasi untuk mengatur power dan meningkatkan akurasi. Setelah itu senapan baru diserahkan kepada pemesan. Dengan cara seperti ini berarti dilakukan dua kali kontrol. Kontrol pertama tentu saja dari sang pengrajin. Sedangkan Kontrol kedua oleh Tok Qois.

Secara tekhnis Tok Qois dan Mbah Ipin memiliki kriteria sendiri terhadap ketebalan tabung. Kriteria tersebut untuk memastikan tabung telah memenuhi standar safety. Kriteria itu mereka sampaikan kepada pengrajin.

Nah dengan cara seperti inilah maka di Pontianak, khususnya di kalangan para bediler di RBH klub tak pernah dijumpai kasus-kasus yang mengerikan seperti  pecah tabung.

Walaupun demikian tak ada jaminan keamanan 100% terhadap senapan PCP itu. Yang bisa kita lakukan adalah menekan resiko. Kalaupun setelah itu terjadi hal-hal yang tidak dinginkan, setidaknya kita telah berusaha melakukan yang terbaik demi keamanan para pengguna senapan.

Untuk mempertimbangkan faktor safety, setting power dan akurasi, di Kalimantan Barat agak sulit menemukan tekhnisi yang memiliki dedikasi dan keahlian sekelas Tok Qois dan Mbah Ipin.Bagi para bediler, memang penting mengutamakan akurasi, tapi faktor safety adalah harga mati!

Nah bagi para bediller Indonesia yang ingin berkonsultasi atau ingin membeli senapan pcp lokal terbaik telah memenuhi faktor keamanan sekaligus ingin memodifikasinya agar lebh bertenaga dan akurat, Silahkan menghubungi langsung Mbah Ipin. Kini Mbah Ipin siap melayani order dan pengiriman senapan pcp berkualitas dari seluruh Indonesia. Tentang harga, silahkan negosiasi langsung.

MBAH IPIN: 0812 571 34 188