Senin, 20 Januari 2014

Mounting


Oleh: Bungben

Mounting adalah alat untuk menempelkan teleskop ke body senapan. Mounting sangat berpengaruh terhadap stabilitas teleskop. Mounting yang buruk mengakibatkan posisi teleskop mudah goyang. Sedikit saja teleskop kita goyang maka posisi zeroing pasti akan berubah.
Terdapat 3 jenis mounting yang bisa kita temukan dipasaran. Mounting single baut, mounting double baut dan mounting berbentuk rel. 
Mounting single baut biasanya lebih murah, namun daya cengkeramannya lebih rendah dibandingkan mounting double baut. Hal ini berakibat resiko goyangnya tele menjadi kebuh besar. Mounting double baut harganya relatif lebih mahal karena daya cengkeramannya lebih baik dari mounting single baut. Mounting double baut biasanya juga dilengkapi dengan baut vertikal yang dipasang dari atas baut tembus ke chamber senapan. Baut ini yang bisa menahan agar mounting tak mengalami pergeseran.
Untuk mounting yang sistem rel saya saya tak pernah menggunakannya, jadi tak bisa memberikan komentar. Namun mounting seperti ini biasanya digunakan untuk senapan jenis bullpup serta air airsoftgun.
Selain masalah baut, ada juga jenis mounting tinggi dan mounting pendek. Mounting pendek biasanya digunakan untuk teleskop dengan lensa di bawah 45mm. Kalaybdiatas 50mm, teleskop akan menyentuh laras senapan. Sedangkan mounting tinggi digunakan untuk teleskope dengan diameter lensa yang besar, 45mm up.

Senapan Baru Siap Hunting, hanya satu pucuk, Buruan!

Minggu, 19 Januari 2014

Angin Besar, Biawak Jadi Obat

Oleh: Bungben

Faktor alam adalah faktor yang tak bisa kita kendalikan dalam berburu. Fisik dan kondisi senapan yang prima tak bisa berbuat banyak saat alam bermasalah.

Dari kiri ke kanan: Pak Udin, Mas Gandung, Beni S dan Pak Nasir
itu biawak panjangnya kurang lebih 1,2 meter.
Obat penawar kesal, hihi.

Demikianlah pagi hari ini. Jam 08.30 angin bertiup sangat kencang. Kawanan tupai tak berani menampakan diri. Walhasil dari pukul 05.30-08.30, bersama 3 orang rekan; Pak Udin, Pak Nasir, dan Mas Gandung kami hanya berhasil melumpuhkan 5 ekor hama tupai. Saya dua, yang lain masing-masing satu. Sebenarnya saya berhasil shoot 4 ekor. Namun dua tak bisa ditemukan. Satu sangkut di pohon kelapa. Satunya lagi hilang direrimbunan perdu.

Hasil yang kurang memuaskan terobati dengan hasil buruan Mas Gandung. Seekor biawak besar sepanjang 1,2 meter berhasil ia lumpuhkan. Hunter yang menggunakan Sharp Tiger Modifikasi sendiri ini, melumpuhkan biawak yang sedang nangkring di pohon kelapa dengan 2 kali shoot.
Biawak yang tersungkur pagi inj adalah biawak ke-3 yang berhasil ia lumpuhkan. Salah satunya adalah hasil kolaborasi kami berdua beberapa bulan yang lalu saat berburu di kawasan jl. Ampera pontianak.

biawak hasil buruan kolaboratif awal desember 2013
Namun, biawak yang ia lumpuhkan pagi tadi jauh lebih besar. Beratnya mungkin 4-5 kg. Tak mudah melumpuhkan hewan yang terkenal kebal peluru itu. Tapi karena kesaktian Mas Gandung, ilmu kebal peluru sang biawak itu tak ada apa-apanya. Biawak itu tersungkur setelah tertembak di bagian leher dan punggung.

Biawak hasil buruan Mas Gandung menjadi obat penawar aktivitas berburu yang kurang memuaskan karena angin besar pagi tadi.