Minggu, 19 Januari 2014

Angin Besar, Biawak Jadi Obat

Oleh: Bungben

Faktor alam adalah faktor yang tak bisa kita kendalikan dalam berburu. Fisik dan kondisi senapan yang prima tak bisa berbuat banyak saat alam bermasalah.

Dari kiri ke kanan: Pak Udin, Mas Gandung, Beni S dan Pak Nasir
itu biawak panjangnya kurang lebih 1,2 meter.
Obat penawar kesal, hihi.

Demikianlah pagi hari ini. Jam 08.30 angin bertiup sangat kencang. Kawanan tupai tak berani menampakan diri. Walhasil dari pukul 05.30-08.30, bersama 3 orang rekan; Pak Udin, Pak Nasir, dan Mas Gandung kami hanya berhasil melumpuhkan 5 ekor hama tupai. Saya dua, yang lain masing-masing satu. Sebenarnya saya berhasil shoot 4 ekor. Namun dua tak bisa ditemukan. Satu sangkut di pohon kelapa. Satunya lagi hilang direrimbunan perdu.

Hasil yang kurang memuaskan terobati dengan hasil buruan Mas Gandung. Seekor biawak besar sepanjang 1,2 meter berhasil ia lumpuhkan. Hunter yang menggunakan Sharp Tiger Modifikasi sendiri ini, melumpuhkan biawak yang sedang nangkring di pohon kelapa dengan 2 kali shoot.
Biawak yang tersungkur pagi inj adalah biawak ke-3 yang berhasil ia lumpuhkan. Salah satunya adalah hasil kolaborasi kami berdua beberapa bulan yang lalu saat berburu di kawasan jl. Ampera pontianak.

biawak hasil buruan kolaboratif awal desember 2013
Namun, biawak yang ia lumpuhkan pagi tadi jauh lebih besar. Beratnya mungkin 4-5 kg. Tak mudah melumpuhkan hewan yang terkenal kebal peluru itu. Tapi karena kesaktian Mas Gandung, ilmu kebal peluru sang biawak itu tak ada apa-apanya. Biawak itu tersungkur setelah tertembak di bagian leher dan punggung.

Biawak hasil buruan Mas Gandung menjadi obat penawar aktivitas berburu yang kurang memuaskan karena angin besar pagi tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar