Sabtu, 14 November 2015

Berburu Punai

pcp borneo E 60
Berburu burung punai bagi saya sangatlah sulit. Kharakter hewan ini jauh berbeda dengan hama tupai.
Hama tupai memiliki kharakter yang dinamis sehingga mudah dipantau pergerakannya. Sedangkan punai, cenderung lebih pasif sehingga lebih sulit dipantau.
Hari kamis yang lalu saya belajar secara khusus cara berburu punai dengan mbah ipin. Dari ahli otak atik senapan pcp ini saya jadi paham trik berburu punai. Walaupun hanya berhasil shoot 3 ekor, namun saya merasa cukup puas.
Dari mbah ipin saya memahami beberapa trick berburu punai.
1. Kita harus mengetahui spot. Burung punai adalah hewan yang sangat sensitif dengan pergerakan manusia. Kita harus mengetahui dimana hewan ini biasa hinggap untuk makan, tidur, atau hinggap sementara. Dengan mengetahui spot tersebut, maka kita bisa mengatur gerakan agar si target tidak menyadari kehadiran kita. Jika kita tidak memahami spot ini, seringkali gerombolan punai akan berhamburan pergi sesaat setelah melihat kehadiran kita. Pohon leban adalah pohon favorit punai. Karena buah leban adalah makanan utama burung yang molek ini. Selain itu pohon jambu, pohon mahang serta pohon kelapa seringkali jadi tempat persinggahan punai untuk mengamati pohon leban sebelum mereka turun untuk menikmati buahnya. Yang perlu diingat tak semua lokasi pohon leban akan dihinggapi punai. Mereka punya kriteria khusus untuk menentukan pohon leban yang seperti apa yang akan dijadikan tempat makan. Untuk mengetahuinya kita perlu menanyakan hal ini kepada punai melalui sms, wa atau bbm. Hahaaa...
2. Jeli mengamati. Burung punai adalah binatang berkostum camo yang nyaris sempurna. Jika ia telah hinggap di pohon leban, mahang atau jambu, kita akan sangat sulit menemukan hewan ini karena warna tubuh yang nyaris sama dengan dedaunan. Menariknya hewan ini sesekali melakukan pergerakan, berpindah pada ranting lain, atau bergeser. Nah, saat ia melakukan pergerakan itulah kita baru memiliki peluang menemukan target. Oleh karena itu, jika kita menemukan pohon leban dari kejauhan, jangan langsung mendekati akan tetapi amati dulu apakah ada punai diantara dedaunannya menggunakan mata telanjang, atau teleskop senapan. Jika ada silahkan mendekat perlahan. Dan jika sudah memasuki jarak tembak segeralah temukan si target melalui bantuan teleskop. Selain pergerakan, punai juga bisa diakati dari warna kakinya yang berbeda dengan warna daun dan ranting. Tapi mata tua saya tetap saja sangat sulit membedakannya dari kejauhan.
3. Ronda keliling. Sebuah pohon leban yang berbuah lebat biasanya akan didatangi kembali oleh gerombolan punai lainnya. Satu gerombolan punai bisa berjumlah antara 4 hingga belasan ekor. Setelah kita shoot sekali burung ini akan terbang berhamburan tak peduli sesenyap apapun senapan kita. Dan setelah beberapa waktu gerombolan punai lain akan mendatangi kembali pohon tersebut. Oleh karena itu mbah ipin bilang untuk agar sukses menembak punai kita harus rajin-rajin ronda. Karena kalau ga ronda nanti dimarahin pak RT.
4. Killing point. Killijg point burung punai sama seperti binatang lain, di kepala, leher, dan dada. Namun saya cenderung memilih bagian dada. Karena ukuran kepala punai di teleskop hanya sebesar satu dot saja jadi sangat besar kemungkinan loss target. Kalau shoot pada bagian tubuh, biasanya punai tidak langsung tewas, makanya masih punya kesempatan untuk disembelih dengan menghaturkan ijin kepada Allah SWT.

Gitu deh beberapa tips berburu punai yang saya pelajari dari mbah ipin. Saya beruntung bisa belajar langsung master hunter senior yang skill huntingnya tak perlu diragukan lagi ini.
Oya saat turun berburu saya membawa senapan pcp Borneo E60 buatan mbah bedjo dengan mimis JSB exact. Senapan ini yang sudah dioprek 3 kali oleh mbah ipin. Oprekan terakhir adalah mengganti laras borneo saya menjadi laras LW made in Germany. Hasilnya semakin meyakinkan.