Rabu, 22 April 2015

Akurasi Senapan: Faktor Eksternal

Oke pada postingan yang lalu saya menulis pengalaman temen-temen terkait faktror intrinsik yang mempengaruhi akurasi senapan. Kali ini saya akan memposting tulisan faktor eksternal yang mempengaruhi akurasi senapan. Faktor eksternal itu adalah:
1. Teleskop. Teleskop sangat mempengaruhi keakuratan senapan saat membidik target. Untuk memastikan teleskop kita dapat digunakan dengan baik saat membidik pastikan posisi teleskop sudah sejajar dengan senapan. Jika kurang yakin gunakan waterpass. Pastikan pula mounting atau dudukan teleskop dalam posisi yang kuat, tak goyang sedikitpun. Karena mounting harus mencengkram chamber dengan kuat maka sebaiknya gunakan mounting double baut. Pada mounting double baut biasanya dilengkapi pula dengan sekrup vertikal yang mengunci mounting sehingga tak mudah bergeser. Pastikan sekrup ini terpasang dengan baik. Cengkraman mounting pada tele harus dipastikan pula cukup kuat. Pasa kasus tertentu teleskop dapat penyet karena kita terlalu kuat memutar mounting bada body teleskop. Untuk meyakinkan bahwa body tele melekat kuat dengan mounting rekan-rekan bediler biasanya menambahkan double tip pada bodi teleskop. Unsur lajn yang perlu diperhatikan pula adalah sekrup settingan teleskop baik untuk sekrup vertikal maupun horizontal. Beberapa teleskop yang kurang baik putaran sekrup tak berpengaruh kuat terhadap perubahan perubahan posisi jatuhnya peluru. Seringpula dijumpai sekrup pada tele terlalu keras sehingga tak bisa lagi diputar. Jika kita menemukan kasus seperti solusinya ada dua.pertama dengan memutar baut yang berada pada bagian atas baut teleskop. Jika hal ini tak memecahkan masalah, maka carabyang kedua adalah memberi isolasi atau sticker pada mounting yang mencengkram teleskop pada bagian belakang ataupun depan. Masalah lain pada teleskop adalah kualitas lensa. Pastikan lensa jernih bersih bebas dari debu atau jamur. Teleskop yang baik di bagian dalamnya terdapat gas freon. Gas ini yang membuat teleskop dapat tetap jernih tak berembun walaupun cuaca di sekitar sejuk karena hujan atau rendahnya suhu lingkungan. Ada juga unsur lain di teleskop yang mempengaruhi akurasi seperti penggunaan zoom. Teleskop ukuran 32 atau 40 biasanya dilengkapi dengan pembesaran hingga belasan kali. Zoom yang terlalu beaar akan membuat peluang jatuhnya peluru pada satu titik menjadi lebih kecil. Karena makin besar zoom yang kita gunakan makin sensitif pula teleskop dengan gerakan tangan kita.
2. Peluru/ Mimis. Pada postingan lama saya pernah membahas tentang hubungan antara power, laras dan jenis peluru yang digunakan. Untuk senaoan yang menggunakan laras lokal, kita harus mencoba beberpa tipe dan merek peluru. Daktor bentuk dan berat peluru sangat meentukan akuras senapan kita. Seringkali sebuah tipe peluru dan merk peluru yang sama memiliki perbedaan hasil akurasi jika digunakan pada senapan yang berbeda. Untuk mendapatkan peluru yang cocok dengan senapan kita, perlu serangkaian uji coba. Lakukan uji coba dari peluru yang paling ringan hingga yang berat. Selanjutnya dapat dibaca di artikel terdahulu. Klik di sini.
3. Angin. Kondisi anhin tentu berpengaruh pada akurasi senapan kita. Settingan senapan diarea tertutup akan berbeda dengan hasil nyata akurasi senapan pada saat kita berburu di alam terbuka. Semakin jauh peluru semakin sensitif ia dengan dinamika angin.
Demikian dulu beberapa faktor yang berkaitan dengan cara meningkatkan akurasi senapan pcp. Semoga bermanfaat. Kalau kurang bermanfaat nanti pak manfaat yang kita beri. Salam bediler!

Minggu, 19 April 2015

Hasil Chonta nya Spektakuler

Senapan Chonta Kang Eky
Tadi pagi turun bareng temen-temen RBH di daerah Kalimas, Kabupaten Kubu Raya. Sekitar 20 menit dari pusat Kota Pontianak. Sayangnya hasil buruan hama tupai kurang memuaskan. Dari 5 orang yagn turun hasil buruan kami hanya 7 ekor. Saya menjatuhkan 3 ekor, Kang Eky 2 ekor, Bang Rusdy dan Tommy  masing-masing 1 ekor. Yang lain, termasuk kompetitor bebuyutan saya, Bang Andre tak mendapatkan hasil alias nihil. Hahaaa..

Padahal saya cukup bersemangat turun berburu pagi tadi. Karena senapan Chonta saya yang ngacak minggu yang lalu berhasil diperbaiki sama mbah Ipin. Ada persoalan di magazine yang membuat mimis rusak. Kondisi inilah ternyata membuat hasil buruan saya kurang maksimal beberapa bulan belakangan ini. 

Tadi pagi walaupun buruan sepi, senapan saya berhasil mendapatkan hasil terbanyak. Padahal sehari sebelumnya Kang Eky berhasil menjatuhkan 17 ekor hama tupai dengan senapan Chonta barunya. Mungkin karena sudah disapu bersih oleh Kang Eky, hama tupai pun agak sulit dijumpai pagi tadi.


17 Ekor Hama Tupai yang Spektakuler

17 ekor tupai hasil buruan Kang Eky adalah hasil yang spektakuler. Selain faktor senapan chonta hasil modifikasi Mbah Ipin, bediler yang satu ini dikenal sebagai penembak jitu yang sangat sabar. Selama 1 tahun ini belakangan ini sangat jarang rekan-rekan bediler Pontianak yang mampu menembak jatuh hama tupai di atas 8 ekor dalam satu sesi aktivitas berburu antara pukul 05.00 - 12.00. Terlebih di lokasi yang sering didatangi bediler seperti di Kalimas. Nah ini 17 ekor! Sebuah hasil yang sangat mengagumkan.Mantap Kang!

Banyak Faktor Untuk Akurasi Senapan


Sebelumnya banyak tulisan dalam blog ini yang telah membahas masalah akurasi senapan. Tulisan-tulisan itu hasil pemecahan masalah case by case. Nah kali ini saya akan mencoba lebih mesistematikan aneka faktor yang mempengaruhi akurasi senapan.

Secara umum terdapat dua bagian yang mempengaruhi akurasi senapan. Bagian intrinsik senapan dan bagian eksternal. 

Bagian intrinsik senapan terdiri dari beberapa faktor:

1. Faktor laras. Laras yang baik memiliki alir yang rapi dan tak ada cacat. Jika asa cacat sedikit saja pada alir laras jangan harap senapan kita dapat akurat. Perhatikan pula kondisi laras pasa bagian pangkal laras yang bersambung dengan chamber. Pastikan pangkal laras dan lubang masuknya peluru benar-benar pas dan tak ada selisih. Selisih tersebut dapat menyebabkan cacatnya mimis yang masuk ke dalam lubang laras saat didorong. Beberapa laras dilengkapi dengan choke pada bagian ujung laras. Konon choke atau area yang menyimpit ini dapat meningkatkan akurasi senapan. Sehingga produsen laras kondang LW juga memproduksi laras yang dilengkapi dengan choke pada ujung larasnya.

2. Tempat masuk mimis dan magazin. Kita mungkin jarang memperhatikan ruang tempat masuk mimis ini. Ternyata bagian ini sangat penting. Suatu saat groping senapan saya ngacak gak karuan. Saya curiga laras saya rusak. Untunglah ada mbah Ipin. Berkat ketelitiannya ia menemukan bahwa magazine saya tidak normal. Antara lubang magazine dan lubang laras ada selisih yang membuat mimis rusak. Akhirnya ia membuat lubang magazine menjadi lebih besar sehingga dapat memperlancar masuknya peluru dari magazine ke lubang laras. Bagi senapan yang tak menggunakan magazine mimis dapat juga rusak jika terdapat selisih antara laras dengan ruang untuk memasukan peluru.

3. Triger. Triger adalah bagian senapan yang berfungsi melepaskan angin sehingga peluru dapat terlontar keluar. Triger yang baik adalah triger yang tak keras saat ditekan. Jika triger keras, senapan kita akan bergeser tanpa kita sadari. Pergeseran beberapa mili saja akan mengakibatkan mimis kita melenceng dari titik sasaran.

4. Recoil. Recoil atau hentakan pada senapan saat melepaskan tembakan sangat berpengaruh pada akurasi senapan hentakan tersebut berasal dari per hammer yang memukul katup tekanan angin. Jika kita tak sadar seakan-akan hentakan dan keluarnya peluru berbarengan. Padahal tentu saja tak mungkin berbarengan. Per hammer akan memukul katup tekanan angin terlebih dahulu barulah peluru terlontar. Nah recoil yang besar dapat mengakibatkan pergeseran pada saat kita membidik target. Banyak cara untuk memperkecil recoil salah satunya adalah menggunakan per yang berkualitas. Bagi senapan yang dilengkapi oleh cancel cooke, recoil juga dapat disebabkan oleh gesekan antar gagang cancel cooke dengan chamber. Gesekan ini dapat membuat bodi senapan bergoyang sehingga membuat peluru yang melesat selisih.

5. Tekanan Angin. Tekanan angin ada dua, tekanan angin di tabung dan tekanan angin pelepasan. Tekanan angin pelepasan pada senapan biasanya diatur lewat per hammer. Dari per hammer inilah kita dapat mengatur power senapan. Setelan per yang kencang membuat tekanan menjadi lebih besar dan peluru menjadi lebih jauh terlontar. Dan itu berlaku sebaliknya. Jika target bidik tak terlalu jauh maka power senapan dapat kita kecilkan. Seekor tupai pada jarak 25 meter dapat tumbang dengan damai dengan keluaran gas sebesar 20an psi sekali tembak. Tapi apabila kita menggunakan tekanan sebesar itu untuk menembak belibis di jarak 50-60 merlter jangan harap mimis senapan dapat menyentuh badan belibis. Bisa jadi sebelum sampai peluru susah jatuh dan kalaupun sampai dititik sasaran mimis senapan kita tak bakalan mampu merobek bulunya.

6. Stabilitas keluaran angin.salah satu kelemahan senapan pcp lokal adalah pada stabilitas keluaran anginnya. Apabila kita mengisi gas pada tabung senapan sebesar 2500 psi, lalu kita menyetel per hammer hingga dapat melepaskan angin sebesar 50psi sekali tembak dan dapat mengenai sasaran sebanyak 20 kali tembakan, maka biasanya pada tembakan selanjutnya peluru kita akan turun, atau bahakn ngacak pada saat tembakan selanjutnya. Hal ini terjadi karena sisa tekanan gas yang ada ditabung semakin lemah. Biasanya senapan akan semakin tak akurat seiring dengan menurunnya volume gas pada tabung senapan. Para bediler dapat memecahkan masalah ini dengan mengencangkan per hammer untuk menambah pukulan pada katub angin. Namun pada banyak senapan pcp cara ini tak dapat banyak membantu.

7. popor senapan. popor sangat berpengaruh pada akurasi senapan. pastikan popor senapan kita melekat dengan kuat pada chamber dan tabung senapan. popor tak boleh bergerak. dan harus mampu betul-betul rapat saat tabung atau bagian senapan diletakkan pada popor.