Sabtu, 28 Februari 2015

MBAH IPIN, SANG RAJA BELIBIS

mbah ipin, Raja Belibis
Arifin atau yang biasa disapa sama temen-temen dengan panggilan mbah ipin, tak berlebihan jika diberi predikat Raja Belibis. Betapa tidak, pemilik toko Reddot di Jl Soewignyo ini mampu menjatuhkan 14 ekor burung belibis dalam waktu yang sangat singat, hanya 4 jam! Jumlah buruan itu adalah hasil buruan terbesar yang mungkin sangat sulit ditandingi oleh penghobby senapan angin di Kalbar.

Padahal berburu hewan yang renyah dagingnya ini bukanlah perkara mudah. Kita harus merangkak dari jarak 100-200 meter untuk mencapai sasaran sehingga terjangkau dengan jarak tembak senapan. Senapan yang ditentengpun haruslah memenuhi kualifikasi khusus. Selain harus akurat, power senapan juga harus betul-betul kuat, karena selain jarak tembak yang sangat jauh, angin yang kencang pun menjadi persoalan di area yang terbuka seperti di tambak.

Namun, bagi mbah ipin sepertinya semua faktor telah diperhitungkan dengan matang. Tak heran hasilnyapun sungguh spektakuler.

Berkisah mbah Ipin kepada teman-teman di Markas RBH Pontianak, bahwa ia memang senagaja ke Tanjungputus, Kabupaten Kubu Raya untuk berburu belibis. Ia berangkat bersama Daeng Tab, Raja Peregam yang juga memiliki keterampilan berburu sekelas Jenderal, pada Hari Sabtu sore tanggal 21 Februari 2015. Turun dari Markas jam 15.30 dan sampai di spot berburu menjelang Maghrib. Pagi jam 6 ia berdua baru memulai aksi berburu Belibis di area tambak milik Bang Amir.

"Sekitar pukul 8 pagi kami telah berhasil menjatuhkan belasan ekor", kata Mbah Ipin yang menenteng senapan PCP besutan Mbah Bejo yang telah ia modifikasi ini.

Sekitar pukul 10, mereka berdua kembali ke kamp, lalu mengumpulkan hasil buruan. Jumlahnya sungguh spektakuler. Dua Puluh ekor! Sebuah jumlah yang sangat luar biasa. Betapa tidak, RBH pernah 2 kali melakukan aktivitas berburu belibis secara kolektif. Pesertanya sekitar 10 orang. Jumlah Belibis yang berhasil dijatuhkan pada saat itu hanya 13 ekor saja. Itupun perburuan dilakukan selama seharian penuh, start jam 5 subuh, kembali ke basecamp pukul 3 sor. Nah ini hanya berdua, jumlah belibis yang berhasil dijatuhkan 20 ekor! Luar biasa!

Sebagai pemburu, Mbah Ipin memang salah satu penembak senior di Kota Pontianak. Konon ia telah memegang senjata sejak masih berada dalam kandungan. Hihiii...
Iya tapi beneran lho, menurut cerita sejak SD ia sudah terbiasa berburu di kebun dan hutan. Tak heran keterampilannya dalam membidik, mencari dan menjatuhkan target buruan sudah demikian fasihnya.

Daeng Tab Raja Peregam, Berhasil Soot 6 ekor Belibis
Demikian pula dengan Daeng Tab. Daeng Tab dikenal sebagai Raja Peregam
karena kehebatanya dalam berburu dan menjatuhkan burung Peregam. Saya pernah melihat foto burung peregam, hasil buruan Daeng Tab. Saking banyaknya, saya kesulitan menghitung jumlahnya. Tapi kemungkinan besar tak lebih sedikit dari 20 ekor. Padahal banyak pemburu yang hanya mampu menjatuhkan 3 ekor burung peregam, itupun setelah menunggu seharian. Saya tak mendapatkan ijin untuk meng-upload-nya di blog ini karena salah seorang rekan mengingatkan bahwa ada beberapa jenis peregam yang dilindungi. Khawatirnya burung yang di jatuhkan Daeng Tab beberapa tahun yang lalu itu adalah salah satu yang dilindungi. Dan tentu saja hal itu akan memancing polemik.

Kembali ke cerita kehebatan Mbah Ipin. Dengan merendah ia bilang bahwa berburu belibis memang memerlukan keterampilan khusus. Senapanpun perlu disetting secara khusus sehingga dapat tetap menjangkau target dalam jarak antara 35-45 meter.
"Untuk mendapatkan power itu, saya telah membongkar senapan saya 8 kali!", kata Mbah Ipin.

"Larasnya laras apa Mbah?", tanya saya.

Laras LW, bung. Lokalan Wae", ujarnya!

Ternyata hanya dengan laras lokala, senapan mbah ipin mampu menjatuhkan target buruan kelas atas seperti burung belibis ini.

Mbah Ipin memang The Best lah!