Sabtu, 07 Desember 2013

Berburu Tupai VII Perlengkapan Berburu

Oleh: Bungben

Mas Gandung, seorang rekan saya dalam hal burumemburu, pernah bercerita tentang pengalamanyta saat pertama kali turun berburu tupai. Sambil tertawa karena terkenang peristiwa lucu itu ia bercerita bahwa pada saat itu selain menenteng senapan ia juga membawa berbagai perlengkapan survival secara lengkap.  Membawa jaket tebal, menggendong ransel besar yang berisi berbagai perlengkapan survival, dari senter, tali, air minum cadangan, kotak obat, panci, wajan, kompor gas, sampai kuali. Hahaa, lebay-lebay sedikit ga papalah yak.
Sementara dipinggangnya berjejeran aneka peralatan seperti pisau rambo berukuran 40 cm, botol minuman tentara 1,5 liter, tas pinggang yang berisi handphone, peluru, tang, obeng. Lalu menggunakan sepatu laras tentara setinggi paha. Hihii, lebay lagi nih tulisannya.

Alhasil saat sampai di lokasi, ia tak mampu bergerak dengan lincah dan sangat kelelahan. Nafasnya sengal, keringatpun bercucuran dan sudah tak mampu memompa bahkan menarik picu senapan karena sudah kehabisan tenaga. Singkat cerita karena beban “kehidupan” yang demikian berat, keesokan harinya ia harus ijin tak masuk kerja karena demam!

Saya dan mungkin kita semua mungkin memiliki pengalaman yang hampir sama denga pengalaman teman saya itu. Bahkan pengalaman saya lebih memalukan lagi, karena saya menggunakan rompi anti teroris yang sangat tebal dan berat (lk 4 kg) yang saya beli di toko perlengkapan militer. Ada banyak saku di mana-mana. Saya tampak gagah. Betul-betul seperti rambo. Setelah dilapangan saya bukannya seperti rambo, tapi seperti combro. Tak bisa bergerak karena kelelahan. Heheee.

Hal ini terjadi karena kita tidak memiliki gambaran tentang medan berburu dan apa yang harus dilakukan pada saat berburu. Apakah harus berjalan berkilo-kilo meter, tiarap dan merunduk seperti film-film perang, atau harus melompat dari satu pohon ke pohon lain menggunakan tali seperti Tarzan.
Agar tidak terjadi hal-hal seperti itu, rasanya perlu juga saya memposting tulisan ini. Mudah-mudahan ada gunanya, khususnya bagi para pendatang baru dalam bidang small hunting atau airrifle hunting.

Berburu tupai menuntut kondisi fisik yang prima. Kita harus berjalan berkilo-kilometer selama berjam-jam untuk mendapatkan spot kawanan tupai. Dan itu harus ditempuh PP. Gerakan tupai yang lincah juga meuntut kita agar dapat bergerak dengan lincah. Bersembunyi dari pohon satu ke pohon yang lain, berjalan merunduk diantara semak-semak dan puhon perdu, melompat dari parit ke parit, hingga menyebrangi sungai-sungai selebar 3-5 meter.

Kharakter tupai yang sangat sensitif dalam hal penglihatan juga menuntut kita untuk menggunakan kostum yang spesifik. Kondisi perkebunan dan hutan kecil yang penuh dengan nyamuk berparuh panjang seperti pinsil serta menjadi habitat hewan melata berbisa perlu juga kita perhatikan. Belum lagi apabila kita memasuki areal berburu yang penuh semak belukar bahkan seringkali tergenang dengan air sehingga dapat mengakibatkan kita gagal menemukan jalan pulang. Berikut tips yang mudah-mudahan ada gunanya.

1.          Kostum.
Gunakanlah pakaian yang bisa menutupi hingga pergelangan tangan yang tak terlalu tebal dan tak terlalu tipis. Tak terlalu tebal agar kita tidak merasa gerah saat berjalan di bawah terik matahari. Tak terlalu tipis agar kita tidak menjadi sasaran empuk nyamuk-nyamuk penghisap darah. Gunakan pakaian dengan warna senada dengan arena berburu kita yang didominasi warna hijau diikuti warna coklat tua dan coklat muda. Jika kita memilih jaket, carilah jaket yang juga tak terlalu tebal dan tak terlalu tipis serta dapat menyerap keringat. Usahakan kostum yang kita gunakan dapat menutupi pundak hingga sebatas rambut. Karena bagian ini adalah bagian favorit nyamuk pemburu darah. Untuk melindungi tangan dari gigitan nyamuk, gunakanlah kaos tangan yang tipis. Gigitan nyamuk pada bagian tangan dapat mengganggu konsentrasi kita dalam membidik. 

Apabila kita menggunakan rompi, gunakanlah rompi dengan kharakter yang sama, tak terlalu tipis dan tidak terlalu tebal. Rompi akan lebih taktis karena biasanya rompi memiliki banyak kantong untuk menyimpan aneka perlengkapan kecil seperti kompas, peluru, handphone, dsb.
Untuk celana, gunakanlah celana panjang dengan warna yang senada dengan areal berburu dan agak tebal sehingga tidak mudah sobek. Minimal dengan ketebalan celana loreng TNI. Sedangkan untuk sepatu, gunakanlah sepatu boot setinggi betis untuk menghindari gigitan binatang melata. Untuk sepatu boot carilah yang waterproof. Sepatu kebuh yang terbuat dari bahan karet  walaupun kurang enak dikenakan untuk berjalan jauh, namun cukup ideal untuk melindungi kaki kita dari benda keras, binatang melata dan rembesan air. Agar enak digunakan jemurlah sepatu boot kita di bawah terik matahari sehari sebelum digunakan. Dan karena terbuat dari bahan karet yang kurang nyaman saat bergesekan dengan kulit kaki, lindungilah kita dengan kaos kaki yang agak tebal.

Untuk menjaga agar celana kita tidak melorot, pastikan kita mengenakan ikat pinggang. Carilah ikat pinggang yang tebal dan kuat. Khusus untuk ikat pinggang, belilah ikat pinggang khusus yang terbuat dari bahan kanvas di toko-toko perlengkapan militer. Pada ikat pinggang itu kita dapat menggantungkan tempat air minum, pisau, serta tempat obat nyamuk.
Terkait dengan kostum, jangan lupa bawa topi. Gunakan topi yang dapat membuat kita leluasa saat mengamati pepohon tinggi dan semak belukar serta tidak mengganggu pada saat kita membidik sasaran.

2.          Perlengkapan umum
Berikut perlengkapan umum yang perlu dibawa pada sat berburu: botol air minum,  jam tangan, kompas kecil, pisau belati atau parang tebas, tempat obat nyamuk, tempat membawa hewan buruan, plastik untuk membawa mimi cadangan.

3.          Perlengkapan khusus

Handiplast, plastik besar, korek api, alat pemanggil tupai, tempat peluru, HP, peluit, kaca mata hitam.

Bagi rekan-rekan yang ingin membaca postingan tentang berburu tupai silahkan klik link di bawah ini:

Kumpulan Artikel Berburu Tupai


1 komentar:

  1. nambahin

    4. Perlengkapan Special
    telur rebus, roti, mie instan. buat menunda lapar saat menjelang makan siangsaat kita berburu. karena tidak adanya warung nasi padang yang buka di areal perburuan

    BalasHapus