Burung belibis bukanlah burung dengan daging dan kulit yang keras. Namun, burung ini adalah binatang yang cukup kuat jika kita tak bisa menembak pada titik yang pas. killing point burung belibis tentu saja ada di kepala. Namun shoot di daerah kepala bukan perkara yang mudah dengan jarak target antara 60 - 70 meter. Kepala burung itu hanya berukuran kuku jari kelingking saja dengan teleskop 40 mm dan dengan pembesaran 4 x. Menjadikannya sebagai titik target memiliki resiko meleset yang sangat besar. BElum lagi lokasi tambak yang selalu diwarnai tiupan angin yang kencang.
Berdasarkan hasil diskusi dengan Bang Amir dan Bang Ripin, hunter senior yang sangat piawai berburu belibis, saya menyimpulkan bahwa pada saat kita membidik target arahkan crosshair teleskp kita pada bagian sayap. Selain wilayah ini lebih besar jika diintip dari teleskop, resiko melesetpun lebih kecil. Dengan membidik area ini maka kemungkinan yang terjadi ada dua, pertama target akan lumpuh karena peluru terkena sayap, sehingga tak bisa berlari. Dan yang kedua, jika peluru tidak mengenai tulang maka peluru akan menembus tulang rusuk dan menusuk organ bagian dalam target buruan. Jika yang terjadi mimis mengenai sayap, maka tindakan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan penembakan ulang. Kalau istilah bang ripin "tembak bilas".
Selain daerah sayap, daerah tembolok juga merupakan killing point yang bagus. Mimis yang mengenai tembolok akan tembus hingga ke organ bagian dalam. Dan jikamengenai dada, hewan tersebut akan mengalami shock dan terdiam karena terjangan mimis mengguncang jantungnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar