Di hutan Bengkayang masih banyak binatang yang aneh aneh dengan ukiran yang besar. Salah satunya adalah kerabak, begitu masyarakat setempat menyebutnya. Kerabak adalah sejenis tupai yang besarnya hampir 4 kali lipat tupai kelapa. Bentuk dan rupanya sama persis dengan tupai kelapa. Bagitu penjelasan Bang Yayuk.
Kerabak ini hidup di pepohonan yang tinggi, antara 50-80 meter. Pohon-pohon itupun sangat besar. Rata-rata tak bisa dipeluk oleh pelukan 2 orang dewasa. Tak heran jika tupai sebesar itu menjadi binatang kecil di hutan.
Ia tak tahu apakah binatang ini dilindungi atau tidak. Namun biasanya hewan ini adalah salah satu hewan buruan masyarakat lokal untuk keperluan konsumsi. Menurutnya daging kerabak ini sangat disukai penduduk di sekitar hutan. Isinya banyak. Isi daging bersih tanpa kulit dan kepala bisa mencapai hampir satu kilo.
Namun, karena posisi target sangat jauh kerabak ini tak bisa dijangkau oleh sumpit dan senapan angin lokal. Yayuk mengaku pernah menemani masyarakat lokal berburu kerabak menggunakan senapan PCP. Dan binatang besar itu berhasil dijatuhkan.
Berikut foto kerabak hasil buruan masyarakat di sekitar hutan beberapa tahun yang lalu. Saya pribadi sebenarnya enggan memposting binatang ini. Saya ga tahu apakah binatang ini dilindungi atau tidak. Kalaupun tidak dilindungi saya akan mengambil sikap untuk tidak menembaknya, kasian juga hihii.
Berikut foto kerabak hasil buruan masyarakat di sekitar hutan beberapa tahun yang lalu. Saya pribadi sebenarnya enggan memposting binatang ini. Saya ga tahu apakah binatang ini dilindungi atau tidak. Kalaupun tidak dilindungi saya akan mengambil sikap untuk tidak menembaknya, kasian juga hihii.
Tapi demi kepentingan pengetahuan saya pikir perlulah foto ini diposting. Saya khawatir binatang 5-10 tahun lagi akan punah. Lalu kitapun tak dapat lagi mengetahui seperti apa rupa hewan ini. Punah bukan karena perburuan yang tak seberapa, tapi karena invasi sawit yang sudah begitu keterlaluan.
Oya invasi perusahaan sawit ini memang sudah sangat gila. Pengusaha tanaman monokultur ini membolduser semua pohon yang menjadi makanan binatang. Seluruh binatang dari yang kecil hingga yang besar yang jenisnya bisa ribuan, akan punah semua. Dan area yang diludeskan itu bisa ratusan hingga ribuan kilo meter persegi luasnya. Area jelajah para pemburu senapan angin paling banter 5 km2. Itupun sdh menghabiskan waktu setengah hari dan mwmeras keringat yang lumayan banyak.hihii.
mantap...
BalasHapusdi jongkong jg byk kerabak ukurannya sebesar betis org dewasa,gak segede paha:)ada beberapa jenis tupai jg,tupai abu2(dirimba,kebun),tupai coklat(kebun,rawa2,tepian sungai),tupai hitam(disemak2),kerabak(kebun2,rimba,tepian sungai),demikian jenis tupai dgn habitatnya..burung besar spt rangkong msh gampang dijumpai sepanjang tepian sungai & rawa2,enggang byk dirimba2 besar,punai sgt byk,babi hutan,kera belanda,kera ekor panjang dll msh sering kita jumpai saat berburu..kalo malam msh byk musang,kucing hutan,babi hutan,pelanduk bahkan ular sawak(sanca batik)sgt sering dijumpai malam hr apalagi kalo ada hujan gerimis2 hati2 gak sadar kadang udah didepan mata ularnya:)..salam kenal bg ben..
BalasHapusMana om foto kerabaknya.. kok gk da..??
BalasHapus