Bebera teman banyak yang membuang peluru dan gas untuk setting teleskop atau melakukan zeroing sesaat sebelum masuk ke areal berburu. Tak mengapa jika hanya sekedar untuk membuat kita PD dengan posisi zero teleskop kita.
Namun terkadang kebiasaan setting tele hingga zero dilapangan saat akan berburu bukan tidak memunculkan persoalan seperti boros gas dan hilangnya moment berburu. Lalu apa yang mesti dilakukan?
Cara yang biasa dilakukan oleh para hunter di pontianak adalah dengan menerapkan taktik tembak bangsi. Tembak bangsi adalah menembakan satu peluru sesaat sebelum masuk ke areal berburu, mengingat posisi jatuhnya peluru antara cross hair dan target. Praksisnya kita menembak sebuah titik di pelepah pisang atau daun. Jika jatuhnya peluru di bawah crosshair pada kuadran I, maka saat kita menembak target pada sebuah titik bunuh /killing point, angkat senapan kita lalu geser kekananan sehingga killing point tidak berada di tengah tengah crosshair tapi berada pada titik tele di posisi yang sesuai dengan jatuhnya peluru pada saat menembak pertama tadi. Jadi tidak perlu memutar skrup setelan tele.
Dengan demikian kita akan menghemat gas dan menghemat waktu. Namun sebelum mempraktekan tips ini, pastikan dulu laras senapan anda dalam kondisi baik sehingga jatuhnya peluru konsisten. Dan kita memahami perubahan jatuhnya peluru seiring dengan penurunan tekanan gas.
Selamat mencoba!
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Oleh: Bungben Setiap senapan PCP lokal selalu dilengkapi dengan per hammer atau per pemukul. Per ini biasanya terletak pada bagian belaka...
-
Syarat Ideal Senapan PCP Oleh: Bungben Saya perlu memposting tulisan ini. Selain untuk mengurangi memori saya dari puluhan artikel t...
-
Laras adalah unsur terpenting yang sangat menentukan akurasi senapan. Sehebat apapun power senapan, tanpa ditopang dengan laras yang hebat s...