Peserta Kompetisi Bulanan RBH Januari 2015 |
Yang menarik Tomi Bullpup mampu mengungguli kesaktian beberapa hunter senior yang telah malang melintang dalam dunia squirell hunting. Termasuk juga mengungguli Mbah Ipin yang notabene adalah gurunya dalam hal tembak menembak serta modifikasi senapan.
"Saya sangat bersyukur dapat meraih predikat ini. Hal ini menandakan bahwa potensi para penembak muda tak dapat dipandang sebelah mata. Tapi Harus dengan 3 mata. 1 mata kiri, 1 mata kanan, dan 1 teleskop", ujar tomi.
Mbah Ipin saat dimintai komentarnya mengakui keunggulan tomi atas dirinya. Ia mengatakan bahwa spot di jeruruju besar ini memang berat. Saya pribadi berhasil shoot 8 hama tupai tadi pagi. Tapi tak satupun bisa diambil karena parit yang lebar serta semak belukar yang tinggi", ujar Mbah Ipin yang menenteng senapan PCP merk FR besutan Mbah Bejo.
Kondisi spot hunting memang tergolong berat. Petak kebun kelapa dikelilingi oleh parit-parit selebar 2 merer yang sulit dilompati oleh para hunter. Tak heran hanya 2 peserta yang berhasil membukukan point saat kompetisi usai.
Dalam kondisi spot yang berat seperti itu diperlukan perhitungan dan strategi yang tepat oleh para peserta.
Andre Chaniago ketua tim kompetisi mengatakan spot yang berat ini memberikan pelajaran bahwa skill menembak berbeda dengan skill hunting. Dalam kegiatan hunting, Kita tak bisa asal tembak saja, tapi harus menghitung pula apakah target dapat diambil atau tidak. "Faktor ini termasuk salah satu yang penting dalam kegiatan berburu", ujar Andre yang pasa hari itu tak dapat melumpuhkan satu ekorpun hama tupai. :-))).
Tomi yang memenangi kompetisi tersebut selain berhak menyandang january best hunter juga mendapatkan hadiah berupa piagam dan 8 bungkus sigaret. Sedangkan Mbah Ipin, Guru Tomi berencana akan menutup markas RBH selama 7hari 7 malam sebagai bentuk bekabung atas kekalahannya. :-)).
Tomi dan Mbah Ipin, hasil Editan Bang Andre. Ancore |
Ini juga hasil editan Bang Andre, tak kalah ancornye |
Sang Juara menunjukan sigaret perolehan kompetisi |