Keterampilan menembak kebanyakan tumbuh di tkp berburu.sedangkan aktifitas menyetting senjata lebih banyak dilakukan ditempat umum dengan target pohon mangga milik tetangga, tembok rumah milik tetangga, tiang listrik, tiang telpon dan aneka target lainnya milik orang lain.
Itulah susahnya kalau tak ada lapangan tembak di kota.
Untuk mengatasi masalah tersebut saya pernah menawarkan sebuah lapangan tembak yang cukup ideal sebagai sarana berlatih, bahkan sarana kompetisi. Lokasinya berasa di tengah kota tak jauh dari pusat keramaian. Yang menarik lokasi tersebut jauh dari pemukiman, memiliki pagar pengaman, memiliki halaman untuk parkir, dan ada sarana rumah ibadah.
Saya telah mengajukan ijin untuk mengelola lokasi tersebut sebagai sarana untuk berlatih dan berkumpul. Namun saya belum punya konsep tentang tekhnis pengelolaannya. Demikian pula dengan metode untuk mendapatkan dana sehingga bisa dijadikan modal untuk perawatan lapangan.
Terlepas dari itu semua yang jelas kita perlu berkumpul terlebih dahulu lalu bersepakat membuat organisasi. Apakah itu sebuah klub, atau komunitas. Dan untuk mengawali itu semua, tentu harus ada seseorang yang menginisiasi atau mempeloporinya.
Pertanyaanya, siapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar