Judek dengan deadline kerjaan akhir tahun di swadesiprinting, saya pun memutuskan untuk berburu tupai diperkebunan kelapa kawasan jalan ampera pontianak. biasanya setelah aktivitas berburu fikiran saya menjadi lebih fresh, menulis kebih lancar dan masalah2 bisnis dapat dipecahkan dengan lebih mudah. Tak apalah dikutuk konsumen satu hari, hihii.
Saya turun pagi tadi untuk mempelajari posisi bidik dan shooting moment.
Yang saya maksud dengan posisi bidik adalah posisi kita saat mengunci target. Bagaimanakah posisi yang pas? Duduk, berdiri atau tiarap kayak perang vietnam?
Lalu berapa jarak yang ideal antara kita dengan target dan berapa derajat kita harus mengangkat moncong senapan? Apa hubungan antara posisi bidik dengan moment untuk menarik pelatuk? Dan bagaimana caranya supaya target yang telah terluka tidak nyangkut?
Wah mau cari fresh, kok jadi mumet mikir neh....hihii tentu mikirnya sebelum dan sesudah berburu.berburu ya berburu ga usah mikir. Saat berburu kita sudah harus yakin bahwa pengetahuan telah menjadi insting. Gayenye! hehee.
Malam ini lagi malas menjawab aneka pertanyaan tersebut. Yang jelas tadi pagi dari jam 05.30 sampai jam 08.00 saya berhasil shoot 6 ekor. Sialnya 3 ekor nyangkut di pohon, 2 dipohon bambu, satu dipohon langsat. Jam 08.00 - 09.00 hasilnya nihil, gagal mengunci sasaran. Tupainya sudah jadi sprinter olimpiade.
Jam 09.00 pulang kerumah, karena tupai sudah tak terlihat. Katanya sih lagi pada sibuk gosok gigi dan bersiap bobo..
Jam 10 sampai dirumah lalu terima telpon, dengerin 3 konsumen ngomel via hp karena kerjaan belum selesai, desain belum dikirim, dan kwitansi salah ketik.
Gantian jadi sasaran tembak!
Bagi rekan-rekan yang ingin membaca postingan tentang berburu tupai silahkan klik link di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar